MAKALAH
MENULIS KARYA ILMIAH
Oleh:
Nama kelompok:
1.
Pitri Sugiarti 6018081
2.
Aldi Safaatullah 6018071
3.
Imam Safari 6018004
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Dian Ramadan Lazuardi, M.Pd.
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKI - PGRI LUBUKLINGGAU
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pendidikan jasmani yang kami beri
judul "Menulis Karya Ilmiah".
Adapun makalah bahasa
indonesia tentang " Menulis Karya Ilmiah " ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak
pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab
itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah pendidikan jasmani tentang " Menulis Karya Ilmiah " ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan
inpirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu
untuk perbaikan makalah ini nantinya.
Lubuklinggau, Mei 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan........................................................................................... 1
A.
Latar Belakang........................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 2
C.
Tujuan...................................................................................................... 2
D.
Manfaat................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan.............................................................................................
A.
Pengertian Karya Ilmiah.......................................................................... 7
B.
Ciri Karya Ilmiah..................................................................................... 7
C.
Syarat Karya Ilmiah.............................................................................. 10
D.
Jenis-jenis Karya Ilmiah........................................................................ 10
E.
Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah..................................................... 14
F.
Cara Penulisan Karya Ilmiah ................................................................ 17
Bab III Penutup............................................................................................... 30
A.
Kesimpulan............................................................................................ 30
B.
Saran...................................................................................................... 30
Saran................................................................................................................ 20
Daftar Pustaka................................................................................................ 20
A.
Latar Belakang
Menulis karya
ilmiah adalah hal yang pasti akan di lakukan oleh setiap mahasiswa, karena
menulis karya ilmiah merupakan syarat wajib yang harus di lakukan untuk
mendapatkan gelar study nya, seperti contoh study S1harus membuat skripsi , S2
membuat tesis dan S3 membuat disertasi. Oleh karena itu wajib hukumnya bagi
setiap mahasiswa untuk mengetahui apa itu karya ilmiah dan syarat-syarat serta
metode-metode dalam pembuatan karya ilmiah.
Dan tidak
sedikit pula mahasiswa yang ingin mengembangkan skill nya dalam bidang tulis
menulis, terkhusus dalam karya ilmiah, namun skill tulis menulis layak nya anak
kecil yang sedang belajar mengendarai sepedah, ia hanya butuh waktu satu bulan
bahkan kurang dari itu, untuk dapat mengendarainya, namun ia butuh waktu
berbulan-bulan agar ia dapat menjadi seorang pembalap sepedah. Sama halnya kita
belajar menulis, hanya butuh waktu singkat untuk dapat menulis, namun untuk
menjadi penulis yang ditunggu-tunggu bacaan nya
oleh pembacanya butuh waktu yang cukup lama, dan ketekunan yang ulet.
Namun banyak
juga mahasiswa yang ragu bahkan tidak ada niatan sama sekali untuk mumbuat
sebuah karya tulis ilmiah, dan apabila di hadapkan dengan sebuah tugas karya
ilmiah mereka bingung, menunda-nunda dan pada akhirnya tengok kanan tengok kiri
ambil sana ambil sini bahkan juga ada pula yang tidak mengerjakan, semua ini tidak lain dan tidak bukan karena
mereka belum faham dan mengerti apa itu sebuah karya ilmiah, bagaimana cara dan
prosedur pembuatannya.
Oleh karena itu
kami menyusun makalah ini dengan tema pengenalan terlebih dahulu tentang karya
ilmiah, agar teman-teman mahasiswa tau dan kenal terlebih dahulu tentang karya
ilmiah, serta selanjutnya akan tumbuh sebuah nitan dan keinginan untuk menulis
sebuah karya ilmiah.
Masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah:
1.
Apa
pengertian karya ilmiah?
2.
Apa saja
ciri-ciri karya ilmiah?
3.
Apa saja
syarat-syarat karya ilmiah?
4.
Apa saja
macam-macam karya ilmiah?
5.
Apa saja
kerangka penyusun karya ilmiah?
Adapun tujuan dari makalah karya ilmiah ini adalah:
1.
Mengetahui
pengertian dari karya ilmiah.
2.
Mengetahui
ciri-ciri karya ilmiah.
3.
Mengetahui
syarat-syarat karya ilmiah.
4.
Mengetahui
macam-macam karya ilmiah.
5.
Mengetahui
kerangka penyusun karya ilmiah.
1.
Ada banyak
manfaat yang baik dari pembuatan karya ilmiah. Jika tidak ada manfaatnya maka
tentu sekolah atau instansi atau sejenisnya tidak akan menuntutnya. Beberapa
manfaat antara lain: melatih kreativitas mahasiswa dalam menuangkan gagasan
pemikirnnya tentang suatu kajian atau topik-topik yang sudah dialaminya. Disini
secara tidak langsung penulis juga dilatih untuk menerapkan kemampuan
berfikir secara logis dan sestematis,
kemampuan membahasakan , kemampuna menganalisis kritik dll.
2.
Karya tulis ini
tidak hanya berguna bagi penulis saja namun juga sebagai bahan referensi ilmiah
dan sumbangan pengetahuan bagi sekolah, bagi para pembaca tentang apa yang anda
sumbangkan lewat ide penulis melalui karya ilmiah tersebut.
3.
Sebagai tuntutan
akademik bagi para akademisi yang ingin berpetualang terus dalam dunia
pengetahuan dan pendidikan. Dengan hasil karya tulis , penulis di latih secara
khusus untuk terbiasa menulis atau mengelola sesuatu yang menjadi objek tulisan
ilmiah, sehingga dapat mempermudah manakala melanjutkan studi ilmiahnya dan
untuk mencapai gelar-gelar ilmiah lainnya.
4.
Melatih befikir
tertip dan sistematis karena menulis ilmiah harus mengikuti tata cara penulisan
yang sudah ditentukan prosedur nya, metode dan teknik, aturan atau kaidah,
standar, disajikan runtun dan tertib.
5.
Menumbuhkan etos
ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil dan karya tulis dalam bidang
ilmu pengetahuan terutama setelah penyelesaian studinya.
Karya
ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara
ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk
memberitahukan suatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya
ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai suatu hal dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Dengan
demikian sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar
hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.
Mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas tiga jenis, yaitu:
1.
Karangan Ilmiah : Makalah,
Laporan, Skripsi, tesis, disertasi.
2.
Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer
: Artikel, editorial, opini, reportase.
3.
Karangan nonilmiah : anekdot,
dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan
sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa,
sedangkan karangan nonilmiah adalah adalah karangan yang tidak terikat pada
persyaratan khusus. Sedangkan semiilmiah berada di antara keduanya.
Dalam menulis karya ilmiah, isinya
harus mengandung kajian pengetahuan ilmiah dengan menggunakan metode berfikir
keilmuan dan membentuk tulisan keilmuan pula seperti logis dan empiris (berdasarkan
fakta), sistematis, lugas, jelas, dan objektif.
Berdasarkan uraian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan tertulis dan
dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah di
lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan
yang di kukuhkan dan di taati oleh masyrakat keilmuan. Pada dasarnya tulisan
ilmiah dapat berwujud artikel, makalah, naskah siaran radio.
Karya ilmiah dapat dibagi menjadi karya ilmiah murni dan karya ilmiah populer. Karya ilmiah murni disebut juga karia
ilmiah akademik, yaitu karya ilmiah yang
di tulis oleh para ilmuan yang akademisi berdasarkan hasil penelitian dan hasil
pemikiran atau kajian pustaka untuk tujuan tertentu dengan mentaati aturan keilmiahan
dan di sajikan dengan gaya bahasa yang baku. sedangkan karya ilmiah populer
ditampilkan dengan bahasa yang santai sehingga mudah di pahami oleh masyarakat
dan menarik untuk dibaca. Dalam karya ilmiah murni, penulis harus memperhatikan
metode dan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. sedangkan karya ilmiah populer secara sistematis
namun tidak memakai kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah yang mencakup bab per
bab.
Misalnya,
untuk menulis karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian harus digunakan metode
ilmiah penelitian dan pengembangan. Metode
ilmiah adalah suatu perencanaan yang sistematik dan objektif yang
mengikuti tahap-tahap:
1.
Melakukan
observasi dan menetapkan masalah dan tujuan.
2.
Menyusun
hipotesis
3.
Melaksanakan
percobaan berdasarka metode yang direncanaan
4.
Melaksanakan
pengamatan dan pengumpulan data
5.
Menganalisis dan
mengiterpretasi data
6.
Merumuskan
simpulan atau teori.
Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk
dianggap sebagai karya ilmia adalah menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi
spesifik, cermat, tepat, jujur, dan tidak bersifat terkaan, sistematis,
dilengkapi dukungan dan pembuktian, tulus, dan ilmiah. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas tulisan ilmiah adalah dilihat dari penggunaan bahasa,
yaitu pemilihan kata yang tepat, pendefisian yang tepat, dan penulisan yang
singkat, serta taat kepada EYD (ejaan yang disempurnakan) yang berlaku.
Sebagai karya yang memiliki kekhasan
sifat ilmiah penulisan karya ilmiah memperhatikan beberapa komponen dalam
penyajiannya. Komponen penulisan karya ilmiah
sebagai berikut:
1.
Penemuan masalah
merupakan langkah awal merealisasikan gagasan dalam penulisan karya ilmiah. Hal
yang dilakukan adalah mengidentifikasi secara tepat dan akurat ide yang menjadi
prioritas dalam penulisan. Permasalahan yang
perlu diajukan dalam identifikasi masalah meliputi: 1. Apa yang di ketahui tentang sesuatu? 2. Keunikan apa yang menarik untuk
diteliti?. Pertanyaan - pertanyaan itu memandu dalam substansi permasalahan,
bukan sekedar pada kumpulan gagasan atau ide, melainkan pada konseb nyata. Perlu di perhatikan, bahwa
permasalahan muncul karena terdapat kesenjangan antara sesuatu yang seharusnya
ada atau idealitas dan sesuatu yang terjadi dalam realitas. Implementasi
substansi dalam penemuan masalah terdapat pada latar belakang, tujuan
penulisan, ruang lingkup, asumsi, hipotesis. Dalam latar belakang di kemukakan
adanya jawaban mengapa penulisan dilakukan, bagaimana relevansi penulisan
dengan subjek permasalahan, adakah penulisan lain sebelumnya, dan adakah
informasi yang relevan dengan permasalah yang dimunculkan. Permasalahan yang
sudah tercakup dalam ruang lingkup dijawab secara umum pada tujuan penulisan.
Tujuan penulisan di butuhkan untuk menjawab permasalahan untuk menghasilkan
hasil yang jelas. Aspek tujuan penulisan sebagai acuan untuk menjawab ruang
lingkup permasalahan. Untuk memenuhi keriteria itu perlu diperhatikan tujuan
yang ditulis harus realistik dan terukur. Permasalahan yang di paparkan
berdasarkan landasan berfikir tertentu dan jawaban sementara terhadap permasalahan.
Berdasarkan konseb dalam penulisan karya ilmiah, asumsi merupakan landasan
berfikir. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang harus
diuji secara empirik. Berdasarkan dengan ragam tulisan yang memiliki karakter
berbeda, tidak semua penulis memerlukan asumsi dan hipotesis.
2.
Studi Pusaka
bertumpu pada 1. Acuan paradigma, 2. Acuan informasi, 3. Acuan metodologi.
Acuan paradigma merupakan informasi yang disusun berbagai proposisi teoretik, evidensi, dan
uraian konseptual. Teori paradigma ini secara implementatif disusun menjadi
acuan teori yang memberi dukungan terhadap topik yang diangkat dalam penulisan.
Acuan paradigma bersifat teoretis yang menjadi filosofi dalam penulisan. Acuan
informasi merupakan informasi yang diutamanakan terhadap berbagai hasil
penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya. Informasi ini di perlukan
untuk menghindari duplikasi dan replikasi penulisan sehingga penulidan
mempunyai nilai tambah terhadap keilmuan yang ada. Acuan metodologi berungsi
untuk menentukan metode yang tepat untuk mengungkapkan sebuah topik.
3.
Komponen
penulisan karya ilmiah untuk mengkaji permaslahan di perlukan metodologi.
Metodologi penulisan karya ilmiah ditelaah pada 1. Pendekatan 2. Metode, dan 3.
Data. Pendekatan yang dimanfaatkan merupakan pendekatan ilmiah. Pendekatan
ilmiah merupakan pemahaman terhadap gejala melalui metode ilmiah yang
mengutamakan proses logika. Psoses logika ini merupakan perpaduan pendekatan
deduktif dab induktif. Pendekatan merupakan cara pandang penulis berdasarkan
teori. Pendekatan sebagai payung pada aspek metode yang dipakai penulis.
4.
Penggunaan
metode dalam metodologi penulisan bergantung pada jenis karya ilmiah yang akan
tertulis. Jika menginginkan menulis hasil penelitian, metode yang digunakan
tentu harus sesuai dengan jenis penelitian yang di lakukan. Misalnya jika
mengangkat fenomena sastra, dapat menggunakan metode biografis, intuitif, dan dialektik. Jika mengankat fenomena
pengajaran, dapat menggunakan metode deskriptif, eksperimen, pengembangan, dan
metode yang tepat berkaitan dengan jenis penelitian yang dipilih. Data
merupakan substansi variabel yang berhasil diperoleh dalam suatu proses
penulisan melalui titik pengumpulan tertentu. Berdasarkan sifatnya data
dikelompokan menjadi data lunak dan keras. Data bisa berupa angka-angka, data
verbal dan data nonverbal. Berkaitan dengan macam data, instrumen pengumpul
data bisa berupa 1. Human instrumen dan teknikal instrumen.
5.
Penggunaan
Bahasa bedasarkan pada pemaparan ide melalui metedologi tertentu, komponen
bahasa menjadi kajian penulisan karya ilmiah . substansi bahasa harus bisa
membangun wacana ilmiah yang konsebtual dan informatif. Terbangunnya wacana
yang konsebtual dan informatif memposisikan bahasa ilmiah berfungsi sebagai
alat untuk menyampaikan informasi dengan menggunakan bahasa yang jelas dan
bebas dari makna ambigitas. Penggunaan bahasa dapat diperhatikan atas dasar 1.
Ragam 2. Retorika, dan 3. Fungsi. Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri
cendekia, lugas, jelas, formal, objektif konsisten dan berangkat dari gagasan.
Dalam kaitannya dengan ragam bahasa perlu diperhatikan 1. Diksi, 2. Penyusunan
kalimat efektif, dan 3. Paragraf yang kohesif dan koheren. Pemahaman terhadap
retorika dimaksud untuk mengguakan retorika keilmuan. 5. Menyatakan bahwa
retorika keilmuan menggunakan kata-kata yang netral dari karya sastra, lugas,
tidak emosional, dan objektif. Berangkai dengan ragam dan retorika, fungsi
bahasa dalam penulisan karya ilmiah didasarkan pada kajian makna. Bahasa
ditinjau dari kajian makna memiliki fungsi 1. Ideasional sebagai pengungkap
makna, 2. Iterpersonal sebagai pembentuk hubungan sosial, dan 3. Tekstual
sebagai pembentuk teks.
6.
Teknik atau
Sistematika Penulisan Sistematikan penulisan merupakan upaya pengorganisasian
materi tulisan. Sistematika penulisan bermaksud untuk memaparkan gagasan secara
komprehensif dan sistematis. Pengorganisasian materi itu juga didukung oleh
format penulisan. Format penulisan
merupakan upaya penampilan teks agar memenuhi standar genre yang dikehendaki.
Format memberikan kesan penampilan yang sugestif dan menimbulkan beban kognitif
melalui kesan visual yang artistik. Format diupayakan kreatif, tetapi tetap
memnuhi karakteristik tulisan. Dalam teknik penulisan juga memperhatikan ejaan
dalam penulisan karya ilmiah . kaidan ejaan merupakan tata cara penulisan yang
mengimplementasikan sistem pengelooan bahasa untuk menjadi bahasa yang baku.
Tidak
semua karya ilmiah yang di tulis secara sistematik dan berdasarkan fakta di
lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri -ciri
tertentu.
1.
Objektif
Keobjektifan
ini menampakkan pada setiap fakta dan data yang di ungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak di
manipulasi juga setiap pernyataan atua kesimpulan yang di sampaikan berdasarkan
bukti-bukti yang bisa di pertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat
mengecek (memverifikasi) kebenaran dan ke absahannya.
2.
Netral
Kenetralan
ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari
kepentingan-kepentingan tertentu, baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan
pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu
dihindarkan.
3.
Sistematis
Uraian
yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan klasifikasi, kausalitas, dan
sebagainya. Dengan demikian, pembaca akan bisa mengikuti dengan mudah alur
uraiannya.
4. Logis
Kelogisan
ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyempilkan suatu fakta atau data, pola yang
digunakan pola induktif. Sebaliknya kalau bermaksud membuktikan suatu teori
atau hipotesis, pola yang di gunakan pola deduktif.
5. Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap
pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus aktual, yaitu
menyajikan fakta. Oleh karena itu, penyataan atau ungkapan yang emosional
(menggebu-gebu seperti orang berkampaye, perasaan sedih seperti orang
berkabung, perasaan senang seperi orang mendapat hadiah, dan perasaan marah
seperti orang yang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
6. Tidak Pleonastik
Maksudnya
kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak
berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
7. Bahasa Yang digunakan Adalah Bahasa Ragam Formal
Dalam
menulis karya ilmiah tidak boleh menggunkan bahasa ragam resmi santai, oleh sebab
itu bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia ragam formal, yaitu bahasa
indonesia yang baik dan benar.
Dalam penulisannya karya ilmiah memiliki syarat-syarat tertentu.
Syarat karya ilmiah sebagai berikut:
1.
Karya tulis
ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur ilmiah pikiran.
2.
Keindahan karya
tulis ilmiah terletak pada bangun fikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3.
Alur pikiran
dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.
Karya tulis
ilmiah terdiri dari unsur kata, angka, tabel, dan gambar yang tersusun
mendukung alur pikir yang teratur.
5.
Karya tulis
ilmiah harus mampu mengekpresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu
dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.
Karya tulis
ilmiah berasal dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan), dan argumentasi (alasan).
Dalam menulis karya ilmiah persyaratan
diatas sebaiknya diperhatikan oleh penulis agar ide atau gagasan yang
dituangkan dalam bentuk tulisan dapat terarah dan tersusun secara sistematis
sehingga enak dibaca dan mudah dipahami maksud dan tujuannya.
Pada
prinsipnya semua karya ilmiah adalah hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam
hal ini yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang
pendeknya karya ilmiah tesebut. Secara garis besar, karya ilmiah
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
1. Karya Ilmiah Pendidikan
Adalah
digunakan sebagai tugas untuk meresum pelajaran serta sebagai persyaratan
mencapai suatu gelar pendidikan.
Jenis-jenis
karya ilmiah pendidikan sebagai berikut:
a. Paper
Atau
lebih populer dengan sebutan karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan
resum suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang
diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan paper adalah melatih
mahasiswa untuk mengambil inti sari dari mata kuliah atau ceramah yang
diajarkan oleh dosen. Penulisan paper
agak di perdalam dengan beberapa bab antara lain, bab 1: pendahuluan bab 2
:pemaparan data, bab 3: pembahasan atau analisis, dan bab 4: penutup yang terdiri
dari kesimpulan dan saran.
b. Praskripsi
Adalah
karya ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar
sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik
atau setingkat diploma 3 atau D3. Format tulisannya terdiri atas:
bab
1 pendahuluan (latar belakag pemikiran, pemasalahan, tujuan penelitian atau
manfaat penelitian dan metode penelitian)
bab
2 gambaran umum (menceritakan keadaan lokasi penelitian yang dikaitkan dengan
permaslahan penelitian)
bab
3 deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian)
bab
4 analisis ( pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian dan
bab
5 penutup ( kesimpulan penelitian dan saran).
c. Skripsi
Adalah karya ilmiah yang mengemukakan
pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain, pendapat yang diajukan harus
didukung oleh data dan fata-fakta empiris yang objektif, baik yang berdasarkna
penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung
(study perpustakaan). Sekripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana
atau S1. Pembahasan dalam sekripsi harus di lakukan menikuti alur pemikiran
ilmiah, yaitu logis dan empiris.
d. Tesis
Adalah
suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada sekripsi. Tesis merupakan
syarat untuk mendapatkan gelas magister atau S2. Penulisan tesis bertujuan
mensintesiskan ilmu yang di peroleh dari perguruan tinggi guna memperluas
kazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master. Kazanah ini
terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam
tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.
e. Disertasi
Yaitu
suatu karya ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil yang
dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisanya dari sanggahan-sanggahan
senat guru besar atau penguji pada suatu perguruan tinggi. Disertasi berisi
hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih
mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari disertasi tersebut.
Penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri. Penulis disertasi
berhak menyandang gelar doctor.
2. Karya Ilmiah Penelitian
Terdiri
dari beberapa jenis karya ilmiah. Jenis karya ilmiah penelitian sebagai
berikut:
a. Makalah Seminar
meliputi
naskah seminar dan naskah bersambung.
1)
Naskah seminar
adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang membahas dari suatu
permasalahan yang akan di sampaikan kedalam forum seminar.
2)
Naskah
bersambung, bentuk tulisan bersambung ini mempunyai judul dengan pokok bahasan
atau topik yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung
atau bisa juga saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.
b.
Laporan
Hasil Penelitian
Adalah
bagian dari bentuk karya ilmiah yang cara penulisanya dilakukan relatif
singkat. Laporan ini bisa di kelompokan sebagai
karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian
meskipun dari tahap awal.
c.
Jurnal
penelitian
Adalah
buku yang terdiri atas karya ilmiah yang isinya berupa hasil penelitian dan
resensi buku. Jurnal penelitian ini harus ditulis secara teratur dan sebaiknya
mendapatkan nomer dari suatu perpustkaan nasional berupa ISSN ( internasional
standart serial number).
Dalam
penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa kerangka dan bagian-bagian yang harus
di patuhi, selain berfungsi sebagai acuan dasar penulisan juga dapat
mempermudah penulis untuk memaparkarkan alur tulisanya.
Kerangka penyusun dan bagian-bagian
karya ilmiah terbagi 9 komponen yaitu :
1. Judul
karya ilmiah baik
artikel jurnal, makalah bahan seminar, maupun laporan hasil penelitian di tulis
dengan judul tertentu. Judul karya ilmiah di tulis dengan:
a. merumuskan
secara singkat
b. Mencerminkan
area permasalahan,variabel penelitian dan target populasi
c. Membuat
kata kunci yang diacu dalam penelitian
d. Memisahkan
antara judul utama dan judul pelengkap
2. Kata Pengantar
Dalam
kata pengantar di cantumkan terimakasih untuk orang-orang,lembaga,organisasi
dan pihak-pihak lain yang telah membantu. Dalam mempersiapkan, melaksanakan dan
menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar digabung dengan
huruf kapital, simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.
3. Abstrak
Kata
abstrak ditulis ditengah halaman dalam teks abstrak disajikan secara padat.
Intisari penelitian dan laporan penelitian yang mencakup latar belakang,
masalah yang diteliti, metode yang digunakan ,hasil yang diperoleh, kesimpulan
yang dapat ditarik dan saran yang diajukan. Dalam satu karya ilmiah yang
mempunyai tingkat keformalan yang tinggi, misalnya: skripsi dan sistematika
penulisan lebih baku. Dengan demikian peneliti mempunyai alasan yang mendatar.
4. Pendahuluan
Pendahuluan
merupakan bab pertama yang mengantar pembaca untuk mengetahui topik penelitian,
alasan dan pentingnya suatu karya ilmiah. Pendahuluan dalam laporan penelitian
lebih kompleks dari pada dalam makalah dan artikel ilmiah untuk jurnal. Bab
pendahuluan misalnya memuat latar belakang yang dengan singkat mengulas alasan
mengapa penilitian dilakukan, tujuan dan hipotesis jika ada. Pendahuluan dalam
laporan penelitian kualitatif memuat uraian tentang :
a. Latar
belakang masalah penelitian
b. Indifikasi
masalah
c. Cakupan
masalah (penegasan dan pembatasan masalah)
d. Rumusan
masalah
e. Tujuan
penelitian
f. Sistematik
5. Tinjauan Pustaka
Dalam
penelitian diperlukan dua landasan, yakni: Teoritis dan Metodologis.
a. Kerangka
teoritis adalah teori yang digunakan untuk membangun kerangka kerja penelitian.
b. Metodologis
ialah hal ikhwal yang berkaitan dengan desain penelitian, termasuk
langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data dengan berbagai alasannya.
6. Metode Penulisan/ Penelitian
Dalam
karya ilmiah laporan penelitian bagian metode penelitian dibuat dalam bab
tersendiri. Dalam artikel jurnal metode penelitian atau penulisan juga ditulis
dalam bagian tersendiri tapi tidak dalam bentuk bab. Dalam karya ilmiah makalah
bahan seminar bagian metode penelitian tidak ditulis secara eksplisit menjadi
bab. Metode penelitian dalam kuantitatif, prosedur penelitian dimulai dari
pengumpulan data, pengolahan data dan diakhiri dengan analisis data. Metode
penelitian dalam kualitatif terdapat beberapa perancangan hal ini mengakibatkan
penyajiannya akan berbeda. Laporan penelitian kualitatif mencakup dasar
penelitian, fokus penelitian, sumber data, teknik sampling, alat dan teknik
pengumpulan data, objektivitas dan keasahan data, modal analisis data dan
prosedur penelitian.
7. Hasil Dan Pembahasan
Karya
ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil penelitian memuat
hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah hasil dan pembahasan dapat
berbentuk bab maupun tidak dalam bentuk bab, tapi biasanya dalam bentuk bab.
Dalam bagian dalam hasil penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang
mencakup semua aspek yang terkait dalam penelitian. Hasil eksperimen atau
survei atau rancangan bangun beserta
analisisnya dan pembahasannya dapat disajikan secara bersama-sama atau secara
terpisah berupa uraian,tabel dan gambar. Data yang dilaporkan sudah harus
berupa data terolah dan bukan mentah.
8. Penutup
Bagian
penutup karya ilmiah adalah simpulan dan saran. Bagian ini bergabung dengan
pembahasan atau hasil pembahasan. Dalam bagian ini diuraikan keberhasilan
metode yang dikaitkan dengan hasil kerja. Bagian ini terbagi dua sub-bab,
yaitu: kesimpulan dan saran. Simpulan harus sejalan dengan masalah, tujuan dan
uraian tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Semua masalah harus terjawab
dan semua tujuan harus ada simpulan. Saran harus sejalan dengan simpulan dan
temuan. Saran hendaknya disertai dengan argumentasinya juga disertai jalan
keluarnya. Saran yang berharga adalah saran tentang perlunya dilakukan
penelitian lanjutan.
9. Daftar Pustaka
Karya ilmiah harus dilengkapi dengan daftar pustaka,
yang memaparkan karya ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat
ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah perlu memuat nama pengarang, judul
karya ilmiah, tahun penerbitan serta penerbitnya. Tata cara penulisannya perlu
juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu berupa buku,
jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen web
dan lain-lain. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk menuliskan
daftar pustaka. Penulisan pustaka disusun menurut abjad dari nama penulisannya
dan nama keluarga harus ditulis terlebih dahulu tanpa menyertakan gelar.
Karya ilmiah merupakan kesatuan tulisan yang disusun
secara sistematis. Karya ilmiah laporan penelitian memiliki bagian-bagian yang
tersruktur dalam krangka penulisan ilmiah. bagian-bagian dari karya ilmiah
secara umum adalah pendahuluan,tinjauan pustaka,metode
penulisan/penelitian,hasil penelitian dan pembahasan,penutup berisi simpulan
dan saran dan daftar pustaka.
Kerangka karya ilmiah makalah dan artikel terdiri
atas pendahuluan,isi dan kesimpulan. Pendahuluan memuat tentang latar belakang
masalah,rumusan masalah,prosedur penyelesaian masalah dan sistematika
uraiannya. Isi,memuat tentang penulis,dalam mendemonstrasikan kemampuannya
untuk menjawab persoalan atau masalah yang dibahasnya. Pada bagian isi boleh
terdiri dari lebih satu bagian sesuai dengan permasalahan yang dikaji.
Kesimpulan, yakni: bagian yang memuat pemaknaan dari penulis terhadap diskusi
atau pembahasan masalah berdasarkan kriteria dan sumber-sumber literatur atau
data lapangan.
Dalam karya ilmiah laporan penelitian bagian metode
penelitian dibuat dalam bab tersendiri. Dalam artikel untuk jurnal metode
penelitian/penulisan juga ditulis dalam bagian tersendiri tetapi tidak dalam
bentuk bab. Dalam karya ilmiah makalah bahan seminar bagian metode tidak
ditulis secara eksplisit menjadi bab.
F.
CARA ATAU SYARAT PENULISAN KARYA ILMIAH YANG
BAIK
Secara umum,
penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu, hasil
penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena
karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat berdasarkan
imajinasi ataupun khayalan penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya
sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat penulisan karya ilmiah adalah
prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat penulisan karya
ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :
1.
Objektivitas
Objektivitas
berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap
objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat.
Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang
ada.
2.
Pola berfikir
deduktif induktif
Dalam
mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir
yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis
yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori
atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang khusus.
Contoh
: Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku
seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan
pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta –
fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang
bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan
oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat
disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika,
artinya menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada
kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis
ilmiah, biasanya masing – masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang
berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang
sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
a. Dapat
memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b. Memudahkan
penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat
penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.
Berdasarkan
uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya ilmiah adalah laporan
tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian
yang telah di lakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang di kukuhkan dan di taati oleh masyrakat keilmuan.
Tidak
semua karya tulis dapat di kategorikan dalam sebuah karya ilmiah karean karya
ilmiah memiliki ciri-ciri dan syarat-syarat tententu yang harus di indahkan,
sehingga dapat memenuhi kriteria sebuah karya tulis imiah.
Terdapat
banyak macam-macam karya ilmiah, yang sekaligus diikuti metode-metode
penulisan, sistematika, penggunaan bahasa dan juga kerangka penyusun yang
berbeda-beda pula.
Dalam
menulis karya ilmiah diharapkan
memperhatikan sistematika penulisan sesuai jenisnya sehingga karya ilmiah dapat
diterima oleh berbagai kalangan.
Dalam
menulis karya ilmiah penulis diharapkan dapat menyajikan berbagai fenomena dan
permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya ilmiah dapat
menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.
Kami
mengharapkan para pembaca dapat memulai dan meningkatkan kekreativitasannya dan
kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya ilmiah .
DAFTAR PUSTAKA
UPT MKU Universitas Hasanuddin. 2014. Himounan Mata
Kuliah Bahasa Indonesia. Makassar: .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar